17 Desember 2025 , Berita Kampus
Putrajaya, 12 Desember 2025 — Institut Agama Islam Daar Al Uluum (IAIDU) Asahan terus mengakselerasi langkah internasionalisasi institusi dengan menjajaki kerja sama strategis bersama Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (YADIM) dan Yayasan Restu (Nasyrul Quran) Malaysia. Penjajakan tersebut dilakukan melalui kegiatan benchmarking yang berlangsung di Nasyrul Quran Complex, Putrajaya, pada Jumat, 12 Desember 2025.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya sistematis IAIDU Asahan dalam memperkuat kualitas tridarma perguruan tinggi, khususnya pada aspek pengembangan keilmuan Islam, riset, dan jejaring akademik global. Delegasi IAIDU Asahan dipimpin oleh Wakil Rektor II Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Alumni, Dr. Surono ZR, MMLS., didampingi Dekan Fakultas Syariah Dr. H. Syahrul Nasution, S.H.I., S.H., M.H., serta Kepala Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BPPM) Eko Priadi, S.H.I., S.H., M.H., CIIQA.
Rombongan IAIDU Asahan disambut langsung oleh Ahli Lembaga Pemegang Amanah YADIM, Ustadz Dr. Bashir bin Mohamed Al-Azhari, serta Executive Chairman Yayasan Restu dan Chief Executive Officer (CEO) Nasyrul Quran Malaysia, Datuk Dr. Abdul Latiff Mirasa. Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan produktif, mencerminkan kesamaan visi dalam memajukan pendidikan Islam, dakwah moderat, serta penguatan peradaban Islam di tingkat regional dan internasional.
Dalam diskusi bersama YADIM, IAIDU Asahan secara khusus menjajaki kerja sama pengembangan pendidikan keilmuan hadis, salah satunya melalui rencana kolaborasi penyelenggaraan program International Sama’ Hadith. Program ini dirancang sebagai forum akademik internasional yang menitikberatkan pada penguatan tradisi transmisi hadis, sanad keilmuan, serta kajian hadis yang otoritatif dan berstandar global. Kegiatan tersebut diharapkan dapat melibatkan dosen, mahasiswa, serta para ulama dan pakar hadis dari berbagai negara, sekaligus memperkuat posisi IAIDU Asahan dalam pengembangan studi Islam berbasis tradisi keilmuan klasik yang relevan dengan konteks kontemporer.
Sementara itu, bersama Yayasan Restu (Nasyrul Quran) Malaysia, IAIDU Asahan menjajaki kerja sama di bidang pendidikan Al-Qur’an, penguatan literasi Qur’ani, serta pengembangan Gerakan Wakaf Al-Qur’an. Penjajakan ini diarahkan pada pertukaran pengalaman dan praktik terbaik dalam pengelolaan pendidikan Al-Qur’an, produksi dan distribusi mushaf Al-Qur’an berkualitas tinggi, serta penguatan program wakaf Al-Qur’an sebagai instrumen dakwah dan pemberdayaan umat yang berkelanjutan.
Dr. Surono ZR, MMLS., menegaskan bahwa benchmarking dan penjajakan kerja sama ini merupakan langkah strategis IAIDU Asahan dalam membangun jejaring internasional yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi berorientasi pada program konkret dan berdampak nyata. Menurutnya, kolaborasi dalam bidang keilmuan hadis dan pendidikan Al-Qur’an merupakan fondasi penting dalam memperkuat identitas perguruan tinggi Islam yang unggul, moderat, dan berdaya saing global.
Pihak YADIM dan Nasyrul Quran Malaysia menyambut positif inisiatif tersebut serta menyatakan kesiapan untuk menindaklanjuti hasil penjajakan ini ke dalam bentuk kerja sama formal, baik melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU), penyelenggaraan program bersama, maupun kolaborasi riset dan kegiatan akademik berskala internasional.
Melalui kunjungan ini, IAIDU Asahan optimistis dapat mempercepat transformasi institusi menuju perguruan tinggi Islam bereputasi internasional, sekaligus memperluas kontribusi nyata dalam penguatan keilmuan Islam, pendidikan Al-Qur’an, dan pembangunan peradaban Islam di kawasan Asia Tenggara dan dunia.